Legenda Kelima Barcelona, Juara Sebagai Pemain Dan Pelatih

Legenda Kelima Barcelona, Juara Sebagai Pemain Dan Pelatih

755Sports.id – Xavi Hernandez menjadi legenda kelima yang juara Liga Spanyol baik sebagai pemain maupun pelatih. Ada beberapa legenda Barcelona yang juara Liga Spanyol sebelum Xavi.

Pasukan Camp Nou resmi mengunci gelar liga domestik usai tundukan tim tuan learn more here rumah Espanyol dengan skor 2-4. Lantas siapa saja legenda pendahulu Xavi? Simak ulasan berikut!

Legenda Kelima Barcelona, Juara Sebagai Pemain Dan Pelatih

Football News India

Peterborough took control of their playoff tie as they produced one of the most comfortable football scores of the midweek action in League One. At Weston Homes Stadium, Jack Taylor and Joe Ward scored goals in the first half, while Kwame Poku and Jonson Clarke-Harris added goals in the second half to erase the 19-point difference between these two teams’ regular-season standings. To avoid exiting at the semi-final stage like they did last year, Wednesday will have a mountain to climb in the second leg at Hillsborough on Thursday. And Darren Moore won’t be unaware that Peterborough’s initial intrusion into the playoffs was made possible by his team’s victory over Derby on the last day of the regular season.

In the 155-year history of the club, Sheffield Wednesday concluded the season with 96 points, more than any other team to never place in the top two of an English league. But since it’s the playoffs, anything might happen, and all that effort was rendered useless in just 50 minutes. The Posh got on the board after 20 minutes when a Taylor shot slid in at the near post past Cameron Dawson, who really should have handled it much better.

In 36 minutes, the advantage had doubled. Even worse for the Owls was that Ward’s daring 25-yard effort took a significant deflection off of Marvin Johnson and managed to loop past Dawson and into the goal. Soon after the interval, Poku scored a third goal for Peterborough, heading in from a yard away after Ephron Mason-Clark sent in a deceiving cross from the left wing. Lee Gregory and Dennis Adeniran were added, while Darren Moore made adjustments. However, football news sun things would only get worse on Wednesday because Clarke-Harris nodded in from close range to make it four in the last moments.

“In situations like these, the opening goal is usually crucial, and I must add that my custodian has made a fantastic save with the score at 0-0. That may have altered how the game turned out. However, my guys were exceptional. It was a really strong performance,” Peterborough boss Darren Ferguson said. “We did well to defeat Sheffield Wednesday 4-0, and I’m probably just as happy with the clean sheet as I am with the goals because set pieces force you to defend them. Unfortunately, just half of the game has been played. There isn’t and can’t be complacency. We intend to travel to Hillsborough and attempt to win the match. That’s the strategy we’ll employ and the mindset we’ve adopted. I believed we couldn’t lose in the tie, but we did, and we did so successfully.”

“Right now is a difficult night for us, and words would probably not come to mind if you tried to express how you feel. We must regroup and prepare for the coming week,” Sheffield Wednesday boss Darren Moore said. “In nine out of ten cases, Cameron Dawson handles mistakes that occur in games. Because it was a normal save, the only thing we can think of when emotions are a little more heightened on a night like today is a little break in focus. When you are two goals behind, the following goal was always going to be critical because of the other goal and the deflected shot. At halftime, we had a conversation with them about it, but after that, the game got away from us.”

“That kind of outcome surprised me much. That demonstrates the damage Peterborough may cause. They can absolutely destroy you if they score that first goal. They excelled and deservedly took home the prize. They went after Peterborough and were smacked on the counter, contrary to what I had anticipated when they fell behind,” Plymouth boss Steven Schumacher said. “Peterborough just blew me away. Their ferocity during the break and the speed with which they retaliated. In terms of how he transformed the course of this team and led them into the play-offs, Darren Ferguson deserves a great deal of credit. He has strengthened their defence and given those offensive players we saw tonight a platform. The speed of their front four was too much for Sheffield Wednesday to handle.”

Kabar Bola Indonesia

755Sports.id – Real Madrid akan menjamu Getafe pada pekan ke-34 La Liga 2022/23. Duel ini akan digelar di Santiago Bernabeu pada Minggu (14/05) pukul 02:00 WIB.

Peluang Madrid untuk mempertahankan gelar La Liga hampir dipastikan tertutup. Posisi mereka di peringkat kedua sudah diambil alih oleh Atletico Madrid. Kendati demikian, mereka masih sangat aman di empat besar.

Fakta tersebut membuat Real Madrid kemungkinan besar akan fokus untuk mempertahankan gelar Liga Champions. Carlo Ancelotti diprediksi akan melakukan sejumlah rotasi pemain sebagai persiapan menghadapi Manchester City di leg kedua semifinal Liga Champions.

Kendati demikian, Madrid masih terlalu kuat bagi Getafe yang saat ini berada di zona degradasi. Anak asuh Pepe Bordalas saat ini berada di peringkat ke-18 atau zona degradasi dengan koleksi 34 poin. Mereka hanya berjarak satu poin dari zona aman.

Kekalahan akan membuat Getafe semakin terbenam dan makin terancam terdegradasi. Jadi, Enes Unal cs akan bermain semaksimal mungkin kendati laga ini akan digelar di Santiago Bernabeu.

Prediksi Real Madrid vs Getafe
Pada pertemuan di putaran pertama La Liga musim 2022/23 ini, Madrid berhasil meraih kemenangan tipis 0-1 di markas Getafe. El Real juga sangat dominan dalam 10 pertemuan terakhir di semua kompetisi di mana mereka berhasil mengoleksi tujuh kemenangan dan hanya sekali kalah.

Di samping itu, Madrid berhasil meraih delapan clean sheet dan hanya kebobolan satu gol dari sembilan pertemuan terakhir kontra Getafe. Mereka juga selalu sukses mencetak minimal dua gol ke gawang Getafe dari 12 pertemuan terakhir di La Liga.

Karim Benzema cs sebenarnya sedang berada dalam form yang kurang memuaskan. Dari lima pertandingan di semua kompetisi, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan dan menelan dua kekalahan. Namun, mereka akan bertindak sebagai tuan rumah pada laga ini.

Real Madrid merupakan tim dengan catatan kandang terbaik kedua di La Liga musim ini. Dari 16 pertandingan kandang yang telah dimainkan, mereka mampu meraih 11 kemenangan dan hanya satu kali menelan kekalahan.

Ini berbanding terbalik dengan statistik tandang yang dimiliki oleh Getafe. Mereka tercatat selalu menderita kekalahan dalam 10 laga tandang terakhir di La Liga. Joselu cs juga gagal mencetak gol dalam 3 dari 4 laga tandang terakhir di La Liga.

Prediksi Susunan Pemain
Real Madrid (4-3-3)

Kiper: Andriy Lunin

Bek: Nacho Hernandez, David Alaba, Eder Militao, Lucas Vazquez

Tengah: Aurelien Tchouameni, Kabar Bola Indonesia Luka Modric, Dani Ceballos

Depan: Marco Asensio, Karim Benzema, Vinicius Junior

Getafe (3-5-2)

Kiper: David Soria

Bek: Domingos Duarte, Dakonam Ortega, Stefan Mitrovic

Tengah: Damian Suarez, Mauro Arambarri, Nemanja Maksimovic, Juan Iglesias, Carls Alena

Depan: Borja Mayoral, Enes Unal

Prediksi Skor: Real Madrid 3-0 Getafe

Nostalgia Perjalanan Timnas Indonesia di SEA Games

berita bola

 

Timnas Indonesia U-22 akan berjuang untuk mendapat prestasi terbaik di SEA Games 2023 yang akan berlangsung di Kamboja. Skuat asuhan Indra Sjafri memburu medali emas sekaligus untuk mengakhiri penantian 32 tahun.

 

Timnas Indonesia U-22 akan memulai perjuangan dari Grup A. Garuda Muda tergabung dengan tuan rumah Kamboja, Filipina, Myanmar, dan Timor Leste.

 

BolaSkor.com mengajak untuk melihat kembali perjalan tim sepak bola Indonesia sepanjang mengikuti SEA Games 2023.

 

1. SEA Games 1977

 

Pada tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia berhasil berada di puncak Grup A. Tapi pada babak gugur Timnas Indonesia harus gigit jari lantaran didiskualifikasi dan gagal mendapat medali.

 

Babak Grup:

 

- Malaysia 1-2 Indonesia (Iswadi Idris, Hadi Ismanto)
- Indonesia 4-0 Brunei Darussalam
- Filipina 1-1 Indonesia

 

Indonesia 1-1 Thailand (Indonesia didiskulaifikasi dan kemenangan didapatkan oleh Thailand)

 

2. SEA Games 1979:

 


Tahun ini pun Timnas Indonesia menunjukan tajinya, berada di peringkat dua pada babak fase grup dan masuk final. Tapi harus kandas dari Malaysia dan harus puas mendapatkan medali perak.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 3-0 Singapura (Iswadi Idris, Risdianto, Rully Nere)
- Indonesia 1-3 Thailand (Dede Sulaiman)
- Indonesia 0-0 Malaysia
- Indonesia 2-1 Burma

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (3-1) Thailand

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Malaysia

 

3. SEA Games 1981, 1983, dan 1985:

 

Timnas Indonesia tidak bisa berbicara banyak. Mereka hanya mampu menduduki peringkat ketiga pada tahun 1981, peringkat keempat tahun 1983, dan peringkat kelima 1985. Tiga edisi SEA Games tersebut menjadi penurunan prestasi dari Timnas Indonesia.

 

4. SEA Games 1987:

 


Gelaran SEA Games tahun ini menjadi kejayaan untuk sepak bola Indonesia. Bermain di rumah sendiri, Timnas Indonesia berhasil memberikan medali emas untuk rakyat Indonesia.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Brunei Darussalam
- Indonesia 0-0 Thailand

 

Semifinal:

 

Indonesia 4-1 Burma (Ryully Nere, Herry Kiswanto, Ricky Yakobi, Robby Darwis)

 

Final:

 

Indonesia 1-0 Malaysia (Ribut Waidi)

 

5. SEA Games 1989:

 

Tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia sangat dominan di fase grup, tapi pada babak semifinal mereka harus kalah dari Singapura dan harus puas mendapatkan medali perunggu.

 

- Indonesia 6-0 Brunei Darussalam (Mustaqim, I Made Pasek, Jaya Hartono)
- Indonesia 5-1 Filipina (I Made Pasek, Hanafing, Ricky Yacobi, Mustaqim)
- Indonesia 0-2 Malaysia

 

Semifinal:

 

Singapura 1-0 Indonesia

 

Peringkat 3:

 

Indonesia 1-1 (9-8) Thailand

 

SEA Games 1991:

 

SEA Games kali ini merupakan tahun emas sepak bola Inodnesia. Berjaya dari fase Grup sampai dengan final Indonesia mampu mengatasi perlawanan Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Malaysia (Widodo C Putro, Rocky Putiray)
- Indonesia 1-0 Vietnam (Robby Darwis)
- Filipina 1-2 Indonesia (Ferryl Raymond, Rocky Putiray)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

Final:

 

Indonesia 0-0 (4-3) Thailand

 

6. SEA Games 1993-1995:

 

Timnas Indonesia seperti sulit mengulang kejayaan tahun 1991, dia edisi tersebut Timnas Indonesia hanya berada di posisi keempat dan keenam.

 

7. SEA Games 1997:

 

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan kombinasi pemain seperti Ansyari Lubis, Fakhri Husaini, Widodo C Putro, dan Kurniawan Dwi Yulianto menjadikan Indonesia tim yang cukup disegani. Bermain hingga babak final, namun kembali Thailand jadi batu sandungan skuad Garuda.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 5-2 Laos (Robby Darwis, Widodo C Putro, Ansyari Lubis, Kurniawan Dwi yulianto)
- Indonesia 2-2 Vietnam (Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 4-0 Malaysia (Fakhri Husaini, Widodo C Putro, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 2-0 Filipina (Uston Nawani, Kurniawan Dwi Yulianto)

 

Semifinal:

 

Indonesia 2-1 Singapura (Bima Sakti, Fakhri Husaini)

 

Final:

 

Indonesia 1-1 (2-4) Thailand (Kurniawan Dwi Yulianto)

 

8. SEA Games 1999:

 

Timnas Indonesia kembali berkesempatan untuk bisa meraih medali emas pada gelaran ini. Tangguh di fase grup dengan bermain tanpa kekalahan. Tapi ketika babak semifinal, mereka harus takluk dari, Vietnam dan hanya mampu meraih medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 1-0 Kamboja (Andrian Mardiansyah)
- Indonesia 6-0 Malaysia (Harianto Prasetyo, Rochi Putiray, Bambang Pamungkas, Ali Sunan)
- Indonesia 1-1 Singapura (Bima Sakti)
- Brunei Darussalam 0-3 Indonesia (Uston Nawawi, Bima Sakti, Andrian Mardiansyah)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-1 Vietnam

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

9. SEA Games 2001-2009

 

Pada era tersebut, Timnas Indonesia seperti mengakami kemunduran prestasi. Lima gelaran SEA Games, Timnas Indonesia tidak mendapatkan medali sama sekali.

 

10. SEA Games 2011:

 

Baru pada ajang SEA Games 2011, Timnas Indonesia seperti bangkit dari kubur. Bermodalkan pemain U-23 dan dilatih oleh Rahmad Darmawan, tapi kembali di final mereka harus takluk dari Malaysia.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 6-0 Kamboja (Titus Bonai, Patrich Wanggai, Gunawan Dwi Cahyo, Andik Vermansah, Ramdani Lestaluhu)
- Singapura 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)
Indonesia 3-1 Thialand (Titus Bonai, berita sepak bola dalam bahasa Indonesia Patrich Wanggai, Ferdinand Sinaga)
Indonesia 0-1 Malaysia

 

Semifinal:

 

Vietnam 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)

 

Final:

 

Malaysia 1-1 (4-3) Indonesia (Gunawan Dwi Cahyo)

 

11. SEA Games 2013:

 

Selang dua tahun, sepertinya Timnas Indonesia akan mendapatkan medali emas. Bermain cukup baik di babak fase grup tao kembali, mereka harus gagal di final usai kalah dari Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Kamboja 0-1 Indonesia (Yandi Sofyan)
Indonesia 1-4 Thailand (Andri Ibo)
Indonesia 0-0 Timor Leste
Indonesia 1-0 Myanmar (Alfin Tuasalamony)

 

Semifinal:

 

Malaysia 1-1 (3-4) Indonesia (Bayu Gatra)

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Thailand

 

12. SEA Games 2015:

 

Perjalan Timnas Indonesia ini sebenarnya cukup baik. Mereka berhasil masuk ke semifinal tapi kembali Thailand menjadi momok besar Timnas Indonesia untuk bisa mendapatkan medali emas.

 

Babak Grup:

 

- Myanmar 4-2 Indonesia (Abduh Lestaluhu, Ahmad Noviandani)
Indonesia 6-1 Kamboja (Muchlis Hadi, Ahmad Noviandani, Wawan Febrianto, Evan Dimas)
- Indonesia 2-0 Filipina (Evan Dimas)
- Singapura 0-1 Indonesia (Evan Dimas)

 

Semifinal:

 

Thailand 5-0 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Vietnam 5-0 Indonesia

 

13. SEA Games 2017

 

Era baru Timnas Indonesia dengan didatangkannya pelatih asal Spanyol Luis Milla. Ekspektasi tinggi untuk tim ini dengan skuat yang mempuni. Namun pelatih asal Spanyol itu tidak bisa memberikan medali emas untuk Indonesia dan hanya memberikan medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 1-1 Thailand (Septian David Maulana)
Indonesia 3-0 Filipina (Septian David Maulana, Muhammad Hargianto, Saddil Ramdani)
- Timor Leste 0-1 Indonesia (Marinus Wanewar)
- Vietnam 0-0 Indonesia
Indonesia 2-0 Kamboja (Ezra Walian, Febri Hariyadi)

 

Semifinal:

 

Malaysia 0-1 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Evan Dimas, Septian David Maulana, Rezaldi Hehanussa)

 

14. SEA Games 2019

 

Timnas Indonesia kembali gagal mendulang medali emas. Di final, Garuda Muda dikalahkan kekuatan baru Asia Tenggara Vietnam. Indonesia harus puas dengan medali perak.

 

Babak Grup:

 

Thailand 0-2 Indonesia (Egy Maulana, Osvaldo Haay)

 

Indonesia 2-0 Singapura (Osvaldo Haay, Asnawi Mangkualam)

 

Vietnam 2-1 Indonesia (Sani Rizky)

 

Indonesia 8-0 Brunei Darussalam (Osvaldo Haay(3 gol), Egy Maulana (2 gol), Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Andy Setyo)

 

Indonesia 4-0 Laos (Saddil Ramdani, Osvaldo Haay (2 gol), Bagas Adi)

 

Semifinal:

 

Myanmar 2-4 (a.e.t) Indonesia (Evan Dimas (2 gol), Egy, Osvaldo)

 

Final:

 

Indonesia 0-3 Vietnam

 

15. SEA Games 2021

 

Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021 Vietnam meraih medali perunggu. Skuat Garuda Muda harus kalah bersaing dengan Vietnam yang mempertahankan medali emas, dan Thailand yang merebut medali perak.

 

Babak Grup:

 

Vietnam 3-0 Indonesia

 

Indonesia 4-1 Timor Leste (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman (2 gol), Fachruddin Aryanto)

 

Filipina 0-4 Indonesia (Muhammad Ridwan, Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, Marselino Ferdinan (penalti)

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan)

 

Babak Semifinal:

 

Thailand 1-0 (a.e.t) Indonesia

 

Perebutan Perunggu:

 

Malaysia 1-1 (3-4 penalti) Indonesia

 

Final:

 

Vietnam 1-0 Thailand

 

Keterangan: Hingga 1999 SEA Games diikuti Timnas Indonesia Senior masing-masing negara. Sejak 2001 berubah menjadi Timnas Indonesia U-23, dan pada 2017 berubah menjadi Timnas Indonesia U-22. Kebijakan Timnas Indonesia U-22/U-23 tergantung regulasi sang tuan rumah.

 

Penulis: Frengky Aruan dan Tengku Sufiyanto

Nostalgia Perjalanan Timnas Indonesia di SEA Games

berita bola

 

Timnas Indonesia U-22 akan berjuang untuk mendapat prestasi terbaik di SEA Games 2023 yang akan berlangsung di Kamboja. Skuat asuhan Indra Sjafri memburu medali emas sekaligus untuk mengakhiri penantian 32 tahun.

 

Timnas Indonesia U-22 akan memulai perjuangan dari Grup A. Garuda Muda tergabung dengan tuan rumah Kamboja, Filipina, Myanmar, dan Timor Leste.

 

BolaSkor.com mengajak untuk melihat kembali perjalan tim sepak bola Indonesia sepanjang mengikuti SEA Games 2023.

 

1. SEA Games 1977

 

Pada tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia berhasil berada di puncak Grup A. Tapi pada babak gugur Timnas Indonesia harus gigit jari lantaran didiskualifikasi dan gagal mendapat medali.

 

Babak Grup:

 

- Malaysia 1-2 Indonesia (Iswadi Idris, Hadi Ismanto)
- Indonesia 4-0 Brunei Darussalam
- Filipina 1-1 Indonesia

 

Indonesia 1-1 Thailand (Indonesia didiskulaifikasi dan kemenangan didapatkan oleh Thailand)

 

2. SEA Games 1979:

 


Tahun ini pun Timnas Indonesia menunjukan tajinya, berada di peringkat dua pada babak fase grup dan masuk final. Tapi harus kandas dari Malaysia dan harus puas mendapatkan medali perak.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 3-0 Singapura (Iswadi Idris, Risdianto, Rully Nere)
- Indonesia 1-3 Thailand (Dede Sulaiman)
- Indonesia 0-0 Malaysia
- Indonesia 2-1 Burma

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (3-1) Thailand

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Malaysia

 

3. SEA Games 1981, 1983, dan 1985:

 

Timnas Indonesia tidak bisa berbicara banyak. Mereka hanya mampu menduduki peringkat ketiga pada tahun 1981, peringkat keempat tahun 1983, dan peringkat kelima 1985. Tiga edisi SEA Games tersebut menjadi penurunan prestasi dari Timnas Indonesia.

 

4. SEA Games 1987:

 


Gelaran SEA Games tahun ini menjadi kejayaan untuk sepak bola Indonesia. Bermain di rumah sendiri, Timnas Indonesia berhasil memberikan medali emas untuk rakyat Indonesia.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Brunei Darussalam
- Indonesia 0-0 Thailand

 

Semifinal:

 

Indonesia 4-1 Burma (Ryully Nere, Herry Kiswanto, Ricky Yakobi, Robby Darwis)

 

Final:

 

Indonesia 1-0 Malaysia (Ribut Waidi)

 

5. SEA Games 1989:

 

Tahun ini sebenarnya Timnas Indonesia sangat dominan di fase grup, tapi pada babak semifinal mereka harus kalah dari Singapura dan harus puas mendapatkan medali perunggu.

 

- Indonesia 6-0 Brunei Darussalam (Mustaqim, I Made Pasek, Jaya Hartono)
- Indonesia 5-1 Filipina (I Made Pasek, Hanafing, Ricky Yacobi, Mustaqim)
- Indonesia 0-2 Malaysia

 

Semifinal:

 

Singapura 1-0 Indonesia

 

Peringkat 3:

 

Indonesia 1-1 (9-8) Thailand

 

SEA Games 1991:

 

SEA Games kali ini merupakan tahun emas sepak bola Inodnesia. Berjaya dari fase Grup sampai dengan final Indonesia mampu mengatasi perlawanan Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 2-0 Malaysia (Widodo C Putro, Rocky Putiray)
- Indonesia 1-0 Vietnam (Robby Darwis)
- Filipina 1-2 Indonesia (Ferryl Raymond, Rocky Putiray)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

Final:

 

Indonesia 0-0 (4-3) Thailand

 

6. SEA Games 1993-1995:

 

Timnas Indonesia seperti sulit mengulang kejayaan tahun 1991, dia edisi tersebut Timnas Indonesia hanya berada di posisi keempat dan keenam.

 

7. SEA Games 1997:

 

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan kombinasi pemain seperti Ansyari Lubis, Fakhri Husaini, Widodo C Putro, dan Kurniawan Dwi Yulianto menjadikan Indonesia tim yang cukup disegani. Bermain hingga babak final, namun kembali Thailand jadi batu sandungan skuad Garuda.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 5-2 Laos (Robby Darwis, Widodo C Putro, Ansyari Lubis, Kurniawan Dwi yulianto)
- Indonesia 2-2 Vietnam (Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 4-0 Malaysia (Fakhri Husaini, Widodo C Putro, Kurniawan Dwi Yulianto)
- Indonesia 2-0 Filipina (Uston Nawani, Kurniawan Dwi Yulianto)

 

Semifinal:

 

Indonesia 2-1 Singapura (Bima Sakti, Fakhri Husaini)

 

Final:

 

Indonesia 1-1 (2-4) Thailand (Kurniawan Dwi Yulianto)

 

8. SEA Games 1999:

 

Timnas Indonesia kembali berkesempatan untuk bisa meraih medali emas pada gelaran ini. Tangguh di fase grup dengan bermain tanpa kekalahan. Tapi ketika babak semifinal, mereka harus takluk dari, Vietnam dan hanya mampu meraih medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

- Indonesia 1-0 Kamboja (Andrian Mardiansyah)
- Indonesia 6-0 Malaysia (Harianto Prasetyo, Rochi Putiray, Bambang Pamungkas, Ali Sunan)
- Indonesia 1-1 Singapura (Bima Sakti)
- Brunei Darussalam 0-3 Indonesia (Uston Nawawi, Bima Sakti, Andrian Mardiansyah)

 

Semifinal:

 

Indonesia 0-1 Vietnam

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 0-0 (4-2) Singapura

 

9. SEA Games 2001-2009

 

Pada era tersebut, Timnas Indonesia seperti mengakami kemunduran prestasi. Lima gelaran SEA Games, Timnas Indonesia tidak mendapatkan medali sama sekali.

 

10. SEA Games 2011:

 

Baru pada ajang SEA Games 2011, Timnas Indonesia seperti bangkit dari kubur. Bermodalkan pemain U-23 dan dilatih oleh Rahmad Darmawan, tapi kembali di final mereka harus takluk dari Malaysia.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 6-0 Kamboja (Titus Bonai, Patrich Wanggai, Gunawan Dwi Cahyo, Andik Vermansah, Ramdani Lestaluhu)
- Singapura 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)
Indonesia 3-1 Thialand (Titus Bonai, Patrich Wanggai, Ferdinand Sinaga)
Indonesia 0-1 Malaysia

 

Semifinal:

 

Vietnam 0-2 Indonesia (Patrich Wanggai, Titus Bonai)

 

Final:

 

Malaysia 1-1 (4-3) Indonesia (Gunawan Dwi Cahyo)

 

11. SEA Games 2013:

 

Selang dua tahun, sepertinya Timnas Indonesia akan mendapatkan medali emas. Bermain cukup baik di babak fase grup tao kembali, mereka harus gagal di final usai kalah dari Thailand.

 

Babak Grup:

 

- Kamboja 0-1 Indonesia (Yandi Sofyan)
Indonesia 1-4 Thailand (Andri Ibo)
Indonesia 0-0 Timor Leste
Indonesia 1-0 Myanmar (Alfin Tuasalamony)

 

Semifinal:

 

Malaysia 1-1 (3-4) Indonesia (Bayu Gatra)

 

Final:

 

Indonesia 0-1 Thailand

 

12. SEA Games 2015:

 

Perjalan Timnas Indonesia ini sebenarnya cukup baik. Mereka berhasil masuk ke semifinal tapi kembali Thailand menjadi momok besar Timnas Indonesia untuk bisa mendapatkan medali emas.

 

Babak Grup:

 

- Myanmar 4-2 Indonesia (Abduh Lestaluhu, Ahmad Noviandani)
Indonesia 6-1 Kamboja (Muchlis Hadi, Ahmad Noviandani, Wawan Febrianto, Evan Dimas)
- Indonesia 2-0 Filipina (Evan Dimas)
- Singapura 0-1 Indonesia (Evan Dimas)

 

Semifinal:

 

Thailand 5-0 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Vietnam 5-0 Indonesia

 

13. SEA Games 2017

 

Era baru Timnas Indonesia dengan didatangkannya pelatih asal Spanyol Luis Milla. Ekspektasi tinggi untuk tim ini dengan skuat yang mempuni. Namun pelatih asal Spanyol itu tidak bisa memberikan medali emas untuk Indonesia dan hanya memberikan medali perunggu.

 

Babak Grup:

 

Indonesia 1-1 Thailand (Septian David Maulana)
Indonesia 3-0 Filipina (Septian David Maulana, Muhammad Hargianto, Saddil Ramdani)
- Berita Liga Champion Timor Leste 0-1 Indonesia (Marinus Wanewar)
- Vietnam 0-0 Indonesia
Indonesia 2-0 Kamboja (Ezra Walian, Febri Hariyadi)

 

Semifinal:

 

Malaysia 0-1 Indonesia

 

Medali Perunggu:

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Evan Dimas, Septian David Maulana, Rezaldi Hehanussa)

 

14. SEA Games 2019

 

Timnas Indonesia kembali gagal mendulang medali emas. Di final, Garuda Muda dikalahkan kekuatan baru Asia Tenggara Vietnam. Indonesia harus puas dengan medali perak.

 

Babak Grup:

 

Thailand 0-2 Indonesia (Egy Maulana, Osvaldo Haay)

 

Indonesia 2-0 Singapura (Osvaldo Haay, Asnawi Mangkualam)

 

Vietnam 2-1 Indonesia (Sani Rizky)

 

Indonesia 8-0 Brunei Darussalam (Osvaldo Haay(3 gol), Egy Maulana (2 gol), Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Andy Setyo)

 

Indonesia 4-0 Laos (Saddil Ramdani, Osvaldo Haay (2 gol), Bagas Adi)

 

Semifinal:

 

Myanmar 2-4 (a.e.t) Indonesia (Evan Dimas (2 gol), Egy, Osvaldo)

 

Final:

 

Indonesia 0-3 Vietnam

 

15. SEA Games 2021

 

Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2021 Vietnam meraih medali perunggu. Skuat Garuda Muda harus kalah bersaing dengan Vietnam yang mempertahankan medali emas, dan Thailand yang merebut medali perak.

 

Babak Grup:

 

Vietnam 3-0 Indonesia

 

Indonesia 4-1 Timor Leste (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman (2 gol), Fachruddin Aryanto)

 

Filipina 0-4 Indonesia (Muhammad Ridwan, Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, Marselino Ferdinan (penalti)

 

Indonesia 3-1 Myanmar (Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan)

 

Babak Semifinal:

 

Thailand 1-0 (a.e.t) Indonesia

 

Perebutan Perunggu:

 

Malaysia 1-1 (3-4 penalti) Indonesia

 

Final:

 

Vietnam 1-0 Thailand

 

Keterangan: Hingga 1999 SEA Games diikuti Timnas Indonesia Senior masing-masing negara. Sejak 2001 berubah menjadi Timnas Indonesia U-23, dan pada 2017 berubah menjadi Timnas Indonesia U-22. Kebijakan Timnas Indonesia U-22/U-23 tergantung regulasi sang tuan rumah.

 

Penulis: Frengky Aruan dan Tengku Sufiyanto

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15